Rabu, 22 Januari 2020

Wisata Kampung Jodipan Malang Tiket Masuk dan Spot Menarik

Paket Wisata Malang Murah


Alamat: Gang 1, Jodipan, Blimbing, Kesatrian, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126
Tarif : Rp 3.000,-/orang, Parkir Motor Rp 2.000,-, Parkir Mobil Rp 5.000,-, Parkir Khusus Bus Pariwisata/ Minibus Rp 15.000,- s/d Rp 25.000,-
Buka dan Tutup: Senin – Minggu 06.00-18.00
Kota Malang saat ini menjadi begitu  terkenal dikarenakan memiliki banyak  tempat obyek wisata. Ada berbagai macam obyek wisata yang sangat terkenal dan sampai sampai sempat menjadi  viral dan menjadi target para wisatawan baik itu lokal warga malang itu sendiri maupun luar koa atau wisatawan mancanegara. Salah satu contoh tempat wisata yang menjadi viral dan lagi hits-hitsnya dibicarakan adalah Wisata Kampung Warna Warni Jodipan. Kampung terdapat di kota Malang ini mempunyai spot wisata menarik yang baru dan unik.

Asal Mula Kampung Warna Warni Jodipan

Semua berawal dari ide Mahasiswa UMM yang melihat adanya hal yang potensial di Kampung Jodipan ini dalam hal sebagai lokasi yang memiliki pemandangan dan spot yang bagus untuk berfoto, akan tetapi melihat kondisi yang kumuh ini menjadi hal yang harus ditangani terlebih dahulu sebelum merubahnya menjadi lokasi tempat wisata. maka dari itu mereka mencari sponsor dan penggalangan dana terhadap pemkot Malang.





Untuk anda yang membutuhkan tumpangan dan fasilitas menuju kampung warna warni jodipan anda bisa menggunakan jasa penyedia sewa mobil dan paket wisata malang, mengapa? dengan menggunakan jasa layanan sewa mobil dan paket wisata anda akan di bimbing dan diarahkan harus kemana dan tidak perlu bingung mengenai akomodasi. jadi misal anda ingin pindah ke tempat-tempat wisata lain atau ke tempat lain anda langsung request ke driver layanan sewa mobil yang anda gunakan

Lokasi Dan Rute Kampung Warna Warni Jodipan





nah untuk anda yang inign menuju ke lokasi itu sendiri tanpa menggunakan jasa sewa mobil atau 
Lokasi kampung Warna warni terletak di Desa Jodipan, Kec. Blimbing, Kota Malang. Kampung tersebut ada di sekitar  pasar loak dan jembatan rel kereta api jurusan Malang Surabaya. Lokasi tepatnya berada di Desa Jodipan RT 06 RW 02.

Fasilitas dan Harga Tiket Kampung Warna Warni Jodipan

Ada berbagai macam fasilitas yang terdapat di Kawasan Kampung Warna Warni Jodipan ini, yaitu :
  • parkir
  • kios – kios
  • toilet
  • pedagang makanan dan minuman
Di kampung ini juga ada karcis masuknya, cukup dengan merogoh kocek Rp 3.000,-/orang. Tiket masuk dikemas dalam bentuk stiker yang cukup menarik sehingga bisa jadi kenang – kenangan dan disimpan untuk dibawa pulang. mengenai kendaraan pribadi seperti sepeda motor akan dikenakan tarif parkir sebesar Rp 2.000,-/motor untuk biaya parkirnya dan Rp 5.000/mobil untuk tarif parkir kendaraan mobil. Dan untuk biaya parkir bus pariwisata dikenakan tarif parkir kurang lebih Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

Spot Foto Kampung Warna Warni Jodipan

  1. Jembatan Embong Brantas


Lokasi Jembatan Embong Brantas berada di  selatan dari Stasiun Kereta Api Kota Baru yang mempunyai jarak kurang lebihnya 500 meter. Arah dari stasiun tersebut mengikuti jalur menuju ke arah selatan, kalian akan menjumpai jembatan tersebut. Dari jembatan tersebut kalian dapat melihat Kampung Warna Warni yang eksotis dan unik.
  1. Dinding Warna Warni




  1. Lorong Payung



  1. Lukisan 3 Dimensi



  1. Tangga Warna Warni




TARIAN SENI

Keunikan Ngalam dan Pertunjukan Tari Jaran Kepang

5 April 2019, 13:42 WIB
Bicara soal tari di Malang, selain Tari Topeng yang sudah terkenal di kancah nasional dan internasional. Ada pula tari yang sudah sangat familiar di antara masyarakat Malang sendiri, yaitu Tari Jaran Kepang. 

Keunikan Ngalam dan Pertunjukan Tari Jaran Kepang Tarian Jaran Kepang. Sumber foto: Pesona Indonesia
Malang tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan kulinernya yang bermacam-macam. Selain Bahasa Walikan yang unik, daerah yang dikelilingi oleh beberapa gunung ini mempunyai keragaman seni dan budaya yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Diantara lain adalah kesenian tari.
Jaran Kepang berasal dari dua kata yang berbeda, yaitu Jaran dan Kepang. Keduanya berasal dari Bahasa Jawa. Jaran berarti kuda, sedangkan Kepang berarti anyam atau bambu yang dianyam. Jaran Kepang merupakan sebuah pertunjukan yang dilakukan oleh sekelompok laki-laki yang menunggang kuda pipih terbuat dari bambu dan telah diwarnai dengan cat. Pertunjukan ini biasanya dimainkan dengan iringan music gamelan.
Asal usul Jaran Kepang
Asal usul kesenian Jaran Kepang memang tidak tercatat dengan pasti di dalam sejarah. Namun kesenian ini memang berkembang dan banyak ditemukan di daerah Jawa. Di antara lain, Tulungagung, Kediri, Nganjuk dan sekitarnya. Wilayah-wilayah tersebut memang memiliki totem berupa hewan kuda.
Zaman dahulu, sebelum terpisahnya kegiatan manusia di hutan dan di desa. Jaran Kepang merupakan sebuah bentuk persembahan dalam kinerja animisme atau kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda. Manusia kala itu menggunakan jaran kepang untuk menyalurkan roh hewan yang sudah diburu.
Dengan adanya kemajuan peradaban, masyarakat Jawa menjadi lebih agraris. Sehingga adanya garis pemisah antara desa dan hutan. Hal tersebut memunculkan konstruksi keyakinan bahwa Jaran Kepang menjadi penyalur roh terhadap leluhur (arwah) sebagai wujud memohon perlindungan dan mengirim doa.
Bagi masyarakat agraris sebagai awal lahirnya Jaran Kepang memang dalam menjaga ketahanan dan kestabilan desa dalam hubungan manusia dan makhluk lainnya sering melakukan ritual. Masyarakat Jawa utamanya menganut ritual dalam wujud selamatan yang sering dilakukan dalam fase-fase penting pada kehidupan manusia. Sepertu kelahiran, tumbuh kembang seseorang bahkan kematian.
Salah satu selamatan yang cukup penting dalam kehidupan bermasyarakat adalah bersih desa sebagai perwujudan memohon doa dan keselamatan desa dari marabahaya. Selain itu bersih desa ditujukan kepada roh-roh penunggu desa. Dalam bersih desa seringkali menyuguhkan pertunjukan Jaran kepang.
Pada pertujukan Jaran Kepang, sebelum gebrak (pertunjukan) harus meminta ijin pada pepunden yang ada di lingkungan tersebut. Meminta ijin dalam istilah ini memberikan sesaji dan beberapa barang sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk memanggil roh leluhur yang ada di daerah tersebut untuk meminta ijin. Sehingga hal tersebut juga membuat pemain jaran kepang menjadi lebih mudah kerasukan atau kesurupan.
Jaran Kepang, Malang dan Manifestasi Ketuhanan
Salah satu daerah di Malang yang dianggap mempunyai banyak kelompok Jaran Kepang adalah Tumpang. Letak berada sekitar 20 km dari pusat Malang. Mereka seringkali mengadakan pertunjukan pada malam Jumat Legi yang dianggap malam dengan energi magis dari spiritualitas. Diawali dengan memberikan sesaji di daerah pepunden. Kemudian pada malam hari dimulai dengan suara gending-gending jawa. Gending jawa yang dimainkan dalam jaran kepang merupakan simbol dari puji-pujian terhadap Tuhan. Sementara pawang sedang membacakan mantra-mantra di belakang panggung.
Baik penari, pawang, dan peralatan Jaran Kepang memang didominasi oleh 3 warna yang khas, yaitu putih, merah dan hitam. Ketiganya menggambarkan tiga fase penting kehidupan manusia. Putih melambangkan kesucian sebagaimana bayi yang baru terlahir. Merah melambangkan bahwa setiap manusia akan mengalami permasalahan dan dinamika kehidupan. Dan hitam melambangkan bahwa setiap manusia nantinya akan menghadapi kematian.
Kemudian para penari mulai masuk dalam arena pertunjukan. Diikuti pawang yang menebarkan kemenyan di setiap sudut arena. Sebagai ucapan salam kepada seluruh hal-hal gaib yang ada di daerah tersebut. Selain itu juga sebagai pamujo kepada Yang Maha Kuasa. Prosesi tersebut menjadi awal mula dibukanya segala bentuk ruang spiritualitas. (K-IK)

Wisata Kampung Jodipan Malang Tiket Masuk dan Spot Menarik Alamat:  Gang 1, Jodipan, Blimbing, Kesatrian, ...